Piring
Terbang (UFO)
Pada tanggal 24 juni
1947, Kenneth Arnold, usahawan dari Boise di Idaho, sedang terbang dengan
pesawat pribadinya dekat Mount Rainer di whasington AS. Tiba tiba dia tercengan
melihat sekelompok pesawat aneh bergerak berderetan secara menakjubkan. Pesawat
pesawat itu berbentuk pipih dan berkilau sehingga
memantulkan sinar matahari seperti cermin. Mereka berseliweran diatas gunung
itu.
Berita itu segera
menggemparkan masyarakat Whasington. Piring terbang yang dilihat Arnold menjadi
topik pembicaraan yang menarik. Dalam beberapa hari saja, banyak orang yang
melaporkan bahwa mereka melihat juga piring terbang yang sama di lain tempat
sehingga masyarakat pun semakin gempar dan ketakutan.
Angkatan Udara Amerika
Serikat akhirnya memutuskan untuk menyelidiki sampai tuntas benda misterius ini
melalui serangkaian penelitian. Para peneliti menamakan pesawat misterius ini
“Benda langit tak dikenal” (UFO). UFO yang telah dilaporkan para pengamat
menunjukkan berbagai bentuk. Yang besar dengan diameter lebih dari 30 cm,
cakram yang berukuran sedang, dan cakram kecil yang berukuran hanya beberapa
cm. Kapal angkasa ini menunjukkan manuver yang sangat menakjubkan.
Kadang-kadang mereka diam terkatung-katung, kemudian bergerak dengan cepat ke
langit, mengadakan gerakan belok mendadak, dan membalik dengan kecepatan yang
sangat fantastis, yaitu ribuan km per jam.
Namun, benarkah ada
pesawat fantastis yang dikenal dengan sebutan piring terbang itu???
Menurut astronom
Donald H. Menzel dari Harvard, piring terbang itu sama sekali bukanlah pesawat
ruang angkasa yang sebenarnya. Penampilan pesawat yang misterius itu jelas
merupakan gejala meteorologi. Dalam banyak hal, perwujudan mirip piring itu
jelas merupakan pantulan sinar dari bentukan kristal es di atmosfer. Apabila
kristal es seperti itu jatuh atau terkatung katung di udara, maka sinar
matahari atau bulan yang dipantulkan akan menimbulkan efek-efek yang menakjubkan.
Pantulan itu akan menyebabkan timbulnya lingkaran cahaya terpusat yang muncul di
sekitar matahari. Inilah mungkin yang menyerupai pesawat ruang angkasa yang
aneh itu.
Pada saat yang lain,
pemunculan piring terbang itu karena kenyataan bahwa udara dapat berfungsi
sebagai lensa pemantul sehingga membawa efek yang dikenal sebagai fatamorgana. Sinar yang terpancar seperti
melewati lembaran udara yang berbeda kepadatannya. Efeknya, terutama ketika
lapisan lapisan yang kepadatannya kontras sekali saling bersinggungan.
Kalau lapisan udara
yang panas berdekatan dengan bumi, gambaran langit akan terproyeksikan ke bumi,
sehingga memberikan bayangan kolam atau danau dari kejauhan. Bila lapisan
dingin dekat dengan bumi, gambaran bumi akan terproyeksikan ke langit. Lampu
jauh dari mobil atau dari kota akan tampak mengambang di udara. Kalau terjadi
angin ribut, lampu-lampu ini tampak meluncur dengan cepat kian-kemari. Kondisi
yang menyebabkan fatamorgana penglihatan ini dapat juga menimbulkan fatamorgana
radar.
Dalam beberapa kasus,
orang mungkin merasa melihat pesawat ruang angkasa, tetapi kenyataannya mungkin
mereka telah melihat pesawat udara biasa yang terbang begitu tingginya sehingga
yang tampak hanya pantulan sinar matahari dari badan pesawat itu.
Sementara itu, pada
tahun 1951, seorang ahli fisika, Urner Liddel menyatakan bahwa sebagian besar
UFO yang diberitakan sebenarnya hanya balon Skyhook, yaitu pesawat tak
berawak yang terbuat dari plastik besar. Balon tersebut digunakan untuk membawa
peralatan meteorologi ke atas. Balon ini mencapai ketinggian luar biasa dan
sering terbang dalam jarak jauh. Kalau terlihat dengan latar belakang langit,
akan tampak seperti cakram. Jadi, banyak orang yang terkecoh oleh layang layang
atau balon balon cuaca yang dikira UFO itu.
Benarkah demikian?
Bagaimana pendapatmu?
Dikutip dari: Ilmu
Pengetahuan Populer, Jilid 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar