Rabu, 18 November 2015

Musim hujan tiba:anugerah buat daerah, musibah buat ibukota


Hari ini sudah memasuki pertengahan november. tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2015. seiring bergantinya bulan dan musim pun turut berganti pula.

Beberapa bulan terakhir ini, sebagian wilayah indonesia dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Tak sedikit lahan pertanian yang mengalami kekeringan, bahkan sebagian petani mengalami gagal panen. Hal ini mengakibatkan kerugian yang tak sedikit jumlahnya. Bahkan tak sedikit dari mereka yang meninggalkan lahan pertanian dan mencari mata pencaharian lain untuk sementara demi memenuhi kebutuhan sehari hari sebelum lahan pertanian mereka bisa digarap kembali.



 Selain itu, masyarakat juga susah mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari hari. Tidak sedikit yang harus menempuh jarak berkilo kilo meter demi mendapatkan beberapa liter air bersih, bahkan di beberapa daerah ada yang menggelar sholat istisqa (sholat mohon minta hujan),mereka pasrah kepada sang pencipta seraya memohon untuk segera diturunkan hujan, dan tak sedikit pula yang berputus asa dengan keadaan seperti ini.




Musim kemarau tahun ini benar benar telah membuat sebagian masyarakat indonesia harus berjuang keras demi mempertahankan kelangsungn hidup.

Hari berganti bulan berlalu musim pun turut berganti, musim hujan yang ditunggu tunggu akhirnya tiba juga. Hal ini disambut gembira oleh masyarakat indonesia. Kesabaran mereka dalam menanti datangnya musim hujan dibalas sang pencipta dengan sebuah anugerah. Lahan kering yang selama ini terbengkalai kini bisa digarap kembali. berbagai acara syukuran mereka laksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta atas anugerah ini.

Hal ini sesuai dengan firman ALLAH SWT dalam surat dalam surat ar-ruum ayat 48-49 yang berbunyi:

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

Artinya:
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Qs Ar-ruum 48)


وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلِ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمُبْلِسِينَ

Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa. (Qs Ar-ruum 49)


Lain di daerah lain dengan di ibukota, terutama jakarta. Bila di  kedatangan musim hujan disambut dengan gembira, berkebalikan dengan di ibukota yang menyambut musim hujan dengan rasa kekhawatiran. Bagaimana tidak, hal ini karena musim hujan sebagai penyebab banjir di ibukota. Tiap tahun jakarta mengalami kebanjiran, seolah olah telah menjadi agenda tahunan yang sampai saat ini belum ada solusi untuk mengatasinya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak kita, mengapa ibukota negara kita tercinta ini selalu mendapat banjir di akhir tahun? Nantikan pendapat saya dalam postingan berikutnya......


1 komentar: